POLICY STRATEGY OF MAPILLI KPHL IN POLEWALI MANDAR DISTRICT, WEST SULAWESI

Muhammad Sarif, Bramasto Nugroho, Dodik Ridho Nurrochmat

Abstract


The success of the Forest Management Units (KPH) development policy is determined by the effectiveness of policy implementation. This study aims to formulate an appropriate policy strategy to improve the effectiveness of KPHL Mapili policies. This research was conducted at KPHL Mapilli in Polewali Mandar District, West Sulawesi. Data collection uses in-depth interview techniques. Data analysis was carried out descriptively using the Edward III 1980 theory approach. The results showed that the implementation of KPHL Mapilli development policy was hampered due to limited human resources, budget constraints, and lack of communication between managers as well as understanding of the bureaucracy towards the KPHL policy. Based on the problems as previously mentioned, the strategies needed to develop KPHL Mapilli are 1) streamlining communication (2) improving the quality of human resources (3) developing commitment of authorized institutions in the management of KPHL Mapilli (disposition) (4) improving understanding of the bureaucracy and exit strategies in the development of KPHL Mapilli.


Keywords


effectiveness, implementation, synergy of stakeholders

Full Text:

PDF

References


Diamond J. 2005. Collapse: How Societies Chose to Fail or Survive. London (UK): Penguin Book Ltd.

Edward III George C. 1980. Implementing Public Policy, Congressional Quarterly Press, Washington.

Grindle MS. 1980. Politics and Policy Implementation in the third world. New Jersey: Princenton University Press.

Hernowo B dan Ekawati S. 2014. Operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH): Langkah Awal Menuju Kemandirian. Bogor (ID): Penerbit PT Kanisius.

Hamzah. 2014. Implementasi Kebijakan Pembentukan Organisasi Pada Kesatuan Pengelolaan Utan Produksi (KPHP) Model Berau Barat di Kabupaten Berau. Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi. Vol. 1 No. 3

Kartodihardjo H. 2008. Presentasi Pembangunan KPH : Makalah kerangka hubungan kerja Antara lembaga sebelum dan setelah adanya KPH. Kerjasama dengan GTZ dan Dirjen Planologi, Kemenhut. Jakarta (ID).

Kartodihardjo H, Nugroho B, & Putro HR. 2011. Forest Management Unit Development – Concept, Legislation and Implementation. Directorate of Area Management and Preparation of Forest Area Utilisation, Directorate General of Forestry Planning, Ministry of Forestry.

Kartodihardjo H, Suwarno E. 2014. Pengarusutamaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dalam Kebijakan dan Pelaksanaan Perizinan Kehutanan. Jakarta (ID): Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan HutanDirektorat Jenderal Planologi Kehutanan.

Nugroho B. 2016. Kelembagaan,Karakteristik Sumberdaya, dan Perilaku Aktor: Analisis Kritis Kebijakan Pengelolaan Hutan Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. 26 November.

Ndadari LW dan Adi PH. 2018. Perilaku Asimetris Pemerintah Daerah Terhadap Transfer Pemerintah Pusat. In The 2nd National Conference UKWMS (Vol. 6, p. 24)

North DC. 1990. Institutions, Institutional Change and Economic Performance. New York (USA): Cambridge University Press.

Ruhimat IS. 2010. Implementasi Kebijakan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Di Kabupaten Banjar, Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, Vol. 7 No. 3, Desember 2010 : 169-178.

Setyarso. 2018. Peran KPH dalam Mendorong Kontribusi Ekonomi. Seminar Nasional KPH. April 2018.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung (ID): Alfabeta.

Suharjito D. 2017.Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kebijakan, implementasi dan masa depan. Multistakeholder Forestry Programme 3 (MFP3) dan Dewan Kehutanan Nasional (DKN).

Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik : Konsep, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.

Suwarno E. 2014. Analisis Kelembagaan Proses Operasionalisasi KPH: Studi Kasus KPHP Tasik Besar Serkap di Provinsi Riau (Doctoral dissertation, Bogor Agricultural University (IPB).

Suwarno E, Ratnaningsih, dan Insusanty. 2016. Implikasi Terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Terhadap Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan di Provinsi Riau. Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan, 11(1).

Suryandari EY, Sylviani S. 2012. Kajian implementasi kebijakan organisasi kesatuan Pengelolaan hutan (kph) di daerah (studi kasus kph Banjar, Kalimantan selatan dan kph lalan mangsang Mendis, sumatera selatan). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, Vol. 9 No. 2, Agustus 2012 : 114 – 130.

Susanto EH. 2017. Kelambanan Reformasi Birokrasi dan Pola Komunikasi Lembaga Pemerintah. Jurnal ASPIKOM-Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 109-123.

Sulastiyo D, Kartodihardjo H, & Soedomo S. 2016. The Effectiveness of Policy Implementation on Forest Rehabilitation and Reclamation (Efektivitas Implementasi Kebijakan Rehabilitasi Dan Reklamasi Hutan). Jurnal Silvikultur Tropika, 7(3), 181-187.

Soepijanto. 2011. Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH); Konsep, Peraturan Perundangan dan Implementasi. Jakarta (ID): Debut Wahana Sinergi.

Sylviani S & Hakim I. 2014. Analisis Tenurial dalam Pengembangan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH): Studi Kasus KPH Gedong Wani, Provinsi Lampung. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(4).

Hakim F, Putro HR, & Kartodiharjdo H. 2011. Kelayakan Hutan Rakyat dalam Skema Perdagangan Karbon : Kawasan Hutan Rakyat Kampung Calobak, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Jurnal Media Konservasi, Vol. 16, No. 1 April 2011 : 1 – 6




DOI: http://dx.doi.org/10.55285/bonita.v4i2.1211

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Penelitian Kehutanan BONITA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

PUBLISHED BY:

 

Jl. Puang Haji Daud, Nomor 4A, Kec. Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan 91922

bonita.unanda@gmail.com | witnosanganna@gmail.com

e-ISSN : 2685-6506   |   p-ISSN : 2684-7671

 

TERINDEKS BY:

            Â