PERBANDINGAN BAHAN BAKU KEDELAI LOKAL DENGAN KEDELAI IMPORT TERHADAP MUTU TAHU

Jhon David Haloho, Tietyk Kartinaty

Abstract


Proteien nabati yang dihasilkan oleh kacang kedelai sangat potensial dibandingkan  dengan jenis kacangan lainnya karena nilai gizinya yang sangat tinggi. Olahan kedelai cukup digemari dan banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, berupa tahu, tempe, kecap, tauco, air susu kedelai. Manfaat tahu dapat berperan sebagai bahan subtitusi bagi protein susu, daging dan telur. Tujuan penelitian untuk melihat perbandingan tahu  yang berbahan baku kedelai lokal dan impor terhadap mutu tahu. Penelitian dilaksanakan di laboratorium pasca panen BPTP Kalbar pada bulan September 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kedelai Grobogan memiliki kualitas terbaik dengan standar mutu yang diamati meliputi kadar protein, kadar air, pH, rasa-aroma tekstur  dengan nilai berturut turut 8,21%, 74,76%, pH 5,84, rasa-aroma 4,25 dan tekstur 4,05.

Keywords


kedelai, mutu, tahu, varietas lokal

Full Text:

PDF

References


Anglemier, A.E. and M. W. Montgomery, 1976. Amino Acids Peptides and Protein. Mercil Decker Inc. , New York.

Astawan, M., 2012. Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-Bijian. Jakarta : Penebar Swadaya.

Ciptadi , M., 1977, Bahan Pangan Berprotein Tinggi, Lokakarya Lembaga Kimia Nasional LIPI.

Cahyadi, W., 2002. Kedelai Alternatif Pemasok Protein. http://www.pikiran rakyat.com/cetak/0504/06/cakrawala/index.htm. tanggal Akses 22 Desember 2012

Esti, A.S., 2000. Tahu. http://www.ristek.go.id/TTG/tahu.htm.Tanggal Akses 22 Desember 2012

Estiasih, T., 2005. Kimia dan Teknologi Pengolahan Kacang -kacangan. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang

Maryam, S., 2007. Penentuan Suhu Optimal Air Saat Menggiling Kedele Untuk Menghasilkan Tahu Berkualitas. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA, Undiksha

Koswara, S. , 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Koswara, S., 2009. Kacang-kacangan Sumber Serat yang Kaya Gizi, , diakses 13 Januari 2020.

Lee, C. H. and C. Y. Rha , 1979. Microstructure of Soybean Protein Aggregates and its Relation to the Physical and Textural Properties of the Curd. J. Food Sci.

Marzempi, Sastrodipuro, D., dan Afdi, E., 1993. Karakteristik dan Mutu Tahu dari Beberapa Galur/Varietas Kedelai. Risalah Seminar Balittan Vol II. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Sukarami.

USDA., 2005. Nutrition Facts and Analysis for Tofu, extra firm, prepaved with nigari. http://www.nutritiondata.com/. di akses 24 Februari 2020.

Radiati, T., 2002. Teknologi Pembuatan Tahu dan Tempe. Seri Inovasi Teknologi Tepat Guna. B2PTTG-LIPI, Subang.

Sarwono, B., dan Saragih, Y. P., 2001. Membuat Aneka Tahu. Penebar Swadaya. Jakarta

Silitonga, C. dan B. Djanuwardi., 1996. Konsumsi tempe. Dalam Sapuan dan Noer Sutrisno (Ed.). Bunga Rampai Tempe Indonesia. Yayasan Tempe Indonesia. Jakarta.

Simatupang dkk., 2005. Industrialisasi Pertanian Sebagai Strategi Agribisnis dan Pembangunan Pertanian dalam Era Globalisasi. Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama pada Pusat Penelitian Sosial Ekonomi, Pertanian, Badan Penelitian dan Pembangunan Pertanian. Bogor

Winarno, F. G. dan A. Rahman, 1974. Protein: Sumber dan Peranannya. Departemen Teknologi Hasil Pertanian , Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.35914/tabaro.v4i1.363

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

Faculty of Agriculture

Andi Djemma University of Palopo

Address: Jalan Sultan Hasanuddin No. 15 Palopo, South Sulawesi

Email: editor.jtabaro@unanda.ac.id / miming.mlgke@gmail.com

p-ISSN : 2580-6165

e-ISSN : 2597-8632

JTAS UNANDA PALOPO Indexed by:

 

 

 

Creative Commons License

Journal TABARO UNANDA is licensed an under Creative Commons Attribution 4.0 International.

Web
Analytics 

View Journal TABARO UNANDA My Stats


Â